Apakah kita sudah bersedia?

“Dan tetaplah memberi peringatan kerana sesungguhnya peringatan itu

bermanfaat bagi orang-orang mukminin”

(az-Zariat 51 : 55)

Sebenarnya saya agak terkesan dengan satu entry yang ditulis oleh seorang sepupu saya. Entrynya pada awalnya menceritakan tentang kematian Din Beramboi dan kemudian menceritakan pula tentang “sudden death” ataupun kematian secara tiba-tiba. Klik sini untuk baca.

Terus terdetik di hati saya bagaimanakah nasib kita kelak apabila dipanggil untuk menemui Yang Esa. Bagaimana agaknya kalau kita mati dalam keadaan kita sedang membuat perkara yang tidak berfaedah di hadapan laptop. Atau mungkin ketika kita sedang ketawa terbahak-bahak menonton filem. Atau mungkin ketika kita sedang mengumpat orang lain. Na’uzubillah min zalik. Sesunggunya ajal maut itu ketentuan Allah dan Dia berhak mengambil nyawa kita pada bila-bila masa pun.

“Maka apakah penduduk negeri itu merasa aman dari seksaan kami yang datang malam hari ketika mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri itu merasa aman dari seksaan kami yang datang pada pagi hari ketika mereka sedang bermain? Atau apakah mereka merasa aman dari seksaan Allah (yang tidak terduga-duga)? Tidak ada yang merasa aman dari seksaan Allah melainkan orang-orang yang rugi”

(al-A’raf 7 : 97-99)

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, sungguh, dia beroleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya”

(Ali Imran 3 : 185)

Jadi di sini saya ingin mengingatkan diri saya dan para pembaca sekalian, agar sama-samalah kita sentiasa mengingati mati. Hati yang mengingati mati akan sentiasa beramal dengan bersungguh-sungguh dan mengharapkan keredhaan-Nya. Ingatlah, kematian itu boleh datang kepada kita pada bila-bila masa pun dan tanpa petanda. Sesunggunya Allah maha berkuasa atas segala sesuatu. Jadi apakah kita sudah bersedia?