Followers

Friday, April 2, 2010

Hilang ilmu yang dimiliki


Kita seringkali bertanya; Mengapa kita lupa? Mengapa kita salah? Dan mengapa kita tidak ingat akan pengetahuan yang kita miliki? Jawapan semua pertanyaan ini kembali pada dua perkara berikut:

PERTAMA: Kerana pembawaan dan fitrah. Ini kerana tingkat kecerdasan dan ketaqwaan seseorang itu berbeza.Menurut az-Dzahabi, Ibnu ar-Rwandi, seorang ahli falsafah atheis yang dianggap beragama Islam adalah anjing pelacak yang Allah beri kecerdasan namun tidak diberi kesucian jiwa. Dia adalah orang yang cerdas tetapi tidak suci, Allah melaknat orang cerdas yang mengingkari tuhan. Allah menghidupkan kebodohan dengan ketakwaan.

Dengan demikian, kecerdasan itu tidak selamanya terkait dengan ketakwaan. Banyak sekali kita menemukan ulama yang tidak hafal al-Quran, tidak mengetahui masalah takhrij hadis, padahal dia adalah hamba Allah yang utama dan orang yang paling faqih dalam menuntut ilmu syariat. Dalam sejarah Islam, banyak sekali orang besar yang tidak hafal hadis, namun mereka bertaqwa, warak, dan dekat kepada Allah.

KEDUA: Keras hati. Allah swt berfirman dalam surah Al-Maidah:13 yang bermaksud;"Maka dengan sebab mereka mencabuli perjanjian setia mereka, Kami laknatkan mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu(tidak mahu menerima kebenaran)".

"Dan bertaqwalah kepada Alllah,Allah mengajarimu"(Al-Baqarah:282)

Ibnu Jallad berkata:"Aku pernah memandang sesuatu yang tidak halal bagiku,lalu orang soleh berkata kepadaku;"apakah engkau akan melihat yang haram? Demi Allah engkau akan mendapatkan akibatnya, sekalipun bukan sekarang."Beberapa tahun kemudian aku lupa hafalanku tentang al-Quran."

Wakik berkata:Demi Allah,cara yang paling ampuh untuk menghafal adalah meninggalkan maksiat. Imam as-Syafiei berkata:"Aku mengadu kepada Wakik mengenai kesulitanku menghafal,dia pun menasihatiku agar meninggalkan maksiat. Menurutnya, ilmu itu adalah cahaya, dan cahaya Allah itu tidak diberikan kepada orang yang berbuat maksiat."

Malik berkata kepada Muhammad bin Idris as-Syafiei(Imam Syafiei):"Wahai Muhammad, aku melihat engkau memiliki keunggulan, dan aku lihat engkau menjadi imam dalam agama ini. Oleh itu, hendaklah engkau tinggalkan maksiat, sebab maksiat itu dapat menghilangkan ilmu."

Ya Allah, kami memohon kepadaMU ketakutan sehingga tidak sampai kami untuk melakukan kemaksiatan terhadapmu. Kami memohon ketaatan yang menjadi sebab bagi kami untuk mendapat surgaMu. Kami memohon ilmu yang bermanfaat, dan jadikanlah diri kami ini, serta kaum kerabat kami, sebagai imam dalam agamaMu ini. Amin.

No comments:

Related Posts with Thumbnails